RSS

Selamat Datang di blog Resep Pempek!
Blog ini berisi informasi seputar pempek mulai dari sejarah, bahan, hingga resep pempek khas Palembang.
Semoga bermanfaat!

Sejarah Pempek

Pempek, Mpek-mpek atau Empek-empek adalah makanan lezat dari Palembang yang terbuat dari ikan dan tepung sagu. Pempek disajikan bersama dengan saus hitam yang bernama cuka (bahasa Palembang: cuko). Cuka dibuat dari campuran gula merah, lada, bawang putih, cuka, dan garam ke dalam air mendidih.

Ada banyak sekali jenis pempek. Yang paling terkenal adalah pempek Kapal Selam, yang dibuat dari telur ayam dan adonan pempek dalam penggorengan panas. Ahli ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pempek Kapal Selam mengandung Vitamin tinggi, protein, mineral, dan karbohidrat, menjadikannya nilai nutrisi yang paling banyak terkandung dalam variasi pempek. Variasi lain adalah Pempek telur kecil, Pempek keriting, Pempek pistel, Pempek kulit ikan, Pempek adaan, Pempek lenjer, dan Pempek tahu.

Menurut cerita rakyat, sejarah pempek dimulai pada tahun 1617 saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam, hidup seorang Pria Cina tua yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Nama pempek atau empek-empek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai pempek atau empek-empek.

Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

The Journey Of Ansa Love said...

wahh lengkap sekali informasinya

Post a Comment