Memasak pempek ada beberapa cara tergantung jenis pempek yang ingin dibuat, ada yang direbus, digoreng, dipanggang, bahkan dikukus. Berikut ini beberapa tips cara memasak pempek agar lebih bagus hasilnya.
Direbus
Cara Memasak Pempek
Resep Cuka Pempek
Kuah atau saos cair yang menjadi paduan saat memakan pempek disebut cuka atau cuko. Sebetulnya, kunci lezatnya memakan pempek terletak pada cukanya. Enak tidaknya cuka akan menentukan enak tidaknya pempek. Maka jangan harap pempek tersebut akan enak rasanya jika cukanya tidak enak, meskipun adonan pempek tersebut sudah pas dan enak. Berikut ini adalah resep dan tips membuat kuah cuka yang enak.
Bahan
500 gram gula merah/gula aren warna coklat tua
50 gram asam jawa
4 sendok teh cuka putih/cuka dixi (untuk mengawetkan)
5 gelas air
5-8 siung bawang putih, cincang halus atau tumbuk
2 sendok makan ebi dihaluskan
20-30 buah cabai rawit, dihaluskan
1 sendok makan tongcai berikut tangkainya, cincang/giling halus (Tongcai adalah sayuran yang diasinkan. Biasanya dibuat dari lobak. Dapat dibeli jadi di pasar)
1-2 sendok teh garam (disesuaikan)
Cara Membuat
Tips
Resep dan Cara Membuat Adonan Pempek
Untuk membuat pempek yang enak, hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah adonannya. Perbandingan yang tepat dari bahan-bahan di dalam adonan pempek akan menentukan tingkat kelembutan atau kekerasan pempek saat dimasak. Berikut ini beberapa resep dan cara membuat adonan pempek.
Bahan Dasar Utama
Ikan yang paling baik adalah ikan Tenggiri atau Gabus. Jika tidak ada, dapat diganti dengan ikan lain yang dagingnya lebih banyak seperti Tuna, Toman, Salmon, Tongkol Kecil, Sepat besar, atau Gurame. Alternatif ikan lainnya dapat dilihat di sini.
Buang tulangnya dan giling sampai halus. Sebaiknya jangan menggunakan ikan yang banyak lemaknya seperti Lele, Patin, dsb.
Catatan: Perbandingan antara ikan dan tepung sagu adalah 1:1 atau 1:3/4 atau 1:1/2. Semakin banyak ikan semakin enak, tetapi lebih baik perbandingan maksimal untuk ikan 1 kg, tepung sagunya cukup 0,5 kg.
Cara Mengolah Ikan Menjadi Bahan Baku Pempek
Peralatan yang dibutuhkan dalam menghaluskan/menggiling ikan:
Alat Tradisional
Pirikan ikan (terbuat dari bahan kuningan atau batok kelapa yang berlubang). Alat ini sudah cukup langka di pasaran. Jika tidak ada pirikan, alternatif lainnya bisa menggunakan mesin penggiling daging.
Alat Elektronik
Jika sulit mendapatkan pirikan atau mesin penggiling daging, dapat digunakan juga alat elektronik lainnya seperti blender daging, food processor atau stand mixer.
Cara Membuat Adonan Dasar Pempek
Bahan:
Cara Membuat:
Alternatif Adonan Dasar
Tidak dipungkiri, selera tiap orang berbeda-beda, begitu juga selera terhadap pempek, contohnya untuk mereka yang:
Berikut ini adalah resep alternatif adonan dasar pempek yang dapat digunakan untuk alasan-alasan di atas. Tetapi resep ini tidak disarankan untuk membuat Pempek Kapal Selam karena memiliki resiko mudah pecah, sehingga telurnya bisa keluar dari kulit pembungkus. Untuk pempek lainnya, silakan menggunakan adonan dasar ini.
Bahan untuk Biang:
50 g tepung terigu
400 ml air
2 sdm garam
3 sdm minyak goreng
1 sdt gula pasir
2 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt penyedap rasa, bila suka
Bahan Pencampur:
1 kg daging ikan tenggiri atau gabus, haluskan dan masukkan ke freezer
1 kg tepung sagu atau kanji/tapioka kualitas baik
Cara Membuat Biang
Cara membuat adonan dasar:
Jenis Ikan Untuk Bahan Pempek
Jenis ikan untuk membuat pempek sebenarnya cukup mudah dijumpai. Pada prinsipnya, semua jenis ikan air tawar dan air laut bisa dipakai untuk membuat pempek, hanya saja ikan laut lebih amis baunya, bahkan kadang ada yang alergi terhadap ikan laut.
Berikut ini beberapa jenis ikan yang lebih direkomendasikan untuk bahan membuat pempek.
Ikan Utama
Ikan utama yang dimaksud adalah ikan yang paling baik digunakan sebagai bahan pempek karena kualitas hasil olahannya yang bagus, aromanya yang harum, dan teksturnya yang lebih baik.
Sejarah Pempek
Pempek, Mpek-mpek atau Empek-empek adalah makanan lezat dari Palembang yang terbuat dari ikan dan tepung sagu. Pempek disajikan bersama dengan saus hitam yang bernama cuka (bahasa Palembang: cuko). Cuka dibuat dari campuran gula merah, lada, bawang putih, cuka, dan garam ke dalam air mendidih.
Ada banyak sekali jenis pempek. Yang paling terkenal adalah pempek Kapal Selam, yang dibuat dari telur ayam dan adonan pempek dalam penggorengan panas. Ahli ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pempek Kapal Selam mengandung Vitamin tinggi, protein, mineral, dan karbohidrat, menjadikannya nilai nutrisi yang paling banyak terkandung dalam variasi pempek. Variasi lain adalah Pempek telur kecil, Pempek keriting, Pempek pistel, Pempek kulit ikan, Pempek adaan, Pempek lenjer, dan Pempek tahu.
Menurut cerita rakyat, sejarah pempek dimulai pada tahun 1617 saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam, hidup seorang Pria Cina tua yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Nama pempek atau empek-empek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai pempek atau empek-empek.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.